Flakka ’Zombie’ dan Indonesia
Darurat Narkoba
Oleh: Aulia Fauziyyah
Jika
dilihat dari keadaan Negara kita saat ini, bukanlah suatu hal yang biasa dengan
maraknya kekacauan yang diam-diam
merusak moral bahkan kehidupan kita yang sangat berharga. Saat ini bahkan detik
ini mulai berkeliaran kasus-kasus narkoba yang memenuhi berita luar negeri
bahkan dalam negeri sekalipun. Tidak bisa dipungkiri bahwa korbannya tidak hanya
dari generasi remaja saja bahkan anak-anakpun turut menjadi korban kerusakan
itu.
Narkoba
jenis Flakka baru-baru ini menghebohkan masyarakat Indonesia, efek sampingnya
membuat penggunanya terlihat seperti zombie bahkan dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan kematian. Dalam sejumlah kasus, pengguna flakka merasa lebih kuat
dan percaya diri bahkan sampai-sampai ada yang menjadi gila. Seperti yang
terjadi di Florida Selatan, Amerika Serikat, seorang pria yang merusak pintu
kantor polisi saat dia dalam reaksi flakka, dan seorang gadis yang berlari-lari
di jalanan sambil mengatakan bahwa dirinya setan, efek-efek tersebut yang
membuat siapa yang melihatnya merasa seperti zombie dikehidupan nyata.
Di
Indonesia sendiri kepala badan narkotika nasional(BNN) kota kendari, sulawasi
tenggara (sultra) Murniati mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan obat yang
terjadi di kendari masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
Hingga
saat ini, pihak BNN kendari mencatat sudah ada 35 orang yang dirawat dibeberapa
rumah sakit dalam kota kendari, dan diperkirakan akan ada lagi korban yang
mendatangi rumah sakit. Satu orang diantaranya yakni siswa sekolah dasar telah
meninggal.
Awal
mula flakka
Awalnya
flakka diproduksi obat sintetis pada 2012, obat ini kemudian dilarang penggunaannya
karena para dokter menemukan ada zat yang sangat berbahaya didalamnya. Para
dokter kemudian meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintesis
menjadi narkoba paling berbahaya. Senyawa tersebut merangsang bagian otak yang
mengatur hormon dopamin, serotonim dan mood.
“Flakka
juga memiliki potensi 100 kali lebih kuat dibanding heroin,dan termasuk jenis
narkoba baru yang sangat berbahaya”ujar Henry kapada detikcom selasa(30/5/2017)
Efek
seperti sakau yang ditimbulkan flakka hanya berlangsung beberapa jam, namun
dapat terjadi secara permanen pada otak, bahkan tidak hanya tinggal di otak,
obat ini juga dapat menghancurkan otak karena akan berkeliaran lebih lama dari
kokain
Ketua
umum DPP Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Henry Yosodiningrat
mengatakan flakka memiliki zat aktif berupa fentanyl derifat. Zat ini memiliki
potensi 10.000 kali lebih kuat dibanding morfin. Selain itu, flakka juga
mengandung senyawa kimia berupa MPDV (Methylenedioxypyrovaler)
Dr Andi
Khomeini Takdir Haruni, SpPD, yang akrab disapa dokter koko dari badan data
informasi Ikatan Dokter Indonesia(IDI) menjelaskan flakka sendiri bisa memiliki
potensi yang lebih kuat dari jenis narkotika lain seperti amfetamin,
oleh karena itu bukan tidak mungkin penggunanya mengalami delusi parah
menyebabkan hal-hal seperti yang digambarkan dalam beberapa postingan video.
“Hampir
semua narkotika zat adiktif memberikan efek seperti itu. Merusak alam
pikiran. Anggota keluarga bisa terlihat atau terdengar seperti orang jahat,
rumah yang sejuk bisa mereka rasakan seperti neraka,” kata Dr Koko kepada
detikhealth.
Namun
demikian Dr Koko meluruskan, bukan berarti flakka mengubah orang menjadi zombie
sesuai definisinya yaitu mayat hidup. Dalam fenomena ini orang-orang disebut
zombie karena kondisi mentalnya yang rusak terpengaruh oleh zat flakka itu
sendiri
Narkoba berbentuk Kristal yang memiliki efek
penggunanya seperti zombie ini sudah masuk ke Indonesia. Kepolisian republik
Indonesia akan mencegah dan menditeksi peredaran narkoba jenis flakka ini,
polri akan menggandeng badan narkotika nasional(BNN) dan kementrian
kesehatan(kemenkes) RI.